TUGAS
MAKALAH TENTANG BIOGAS
Dosen pembimbing mata kuliah
IR.SRI MULYANI.MP
Oleh :
ROPI
CANDRA
13.1000.5311.014
FAKULTAS PERTANIAN PRODI PETERNAKAN
UNIVERSITAS TAMANSISWAPADANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Biogas
yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar
dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus mengurangi
volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih
bersih daripada batu bara,
dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang
lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen
limbah karena metana merupakan gas
rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan
global bila dibandingkan dengan karbon
dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer
oleh fotosintesis
tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah
karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan
bakar fosil.
Saat
ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik
dari limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem
pengolahan biologi mekanis pada tempat pengolahan limbah.
Berbagai
kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat yang banyak
terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan
industri, rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan
karena penanganan dan pengolahan limbah tersebut kurang serius. berbagai teknik
pengolahan limbah baik cair maupun padat unutk menyisihkan bahan polutannya
yang telah dicoba dan dikembangankan selama ini belum memberikan hasil yang
optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode
penanganan limbah yang tepat, terarah dan berkelanjutan. Salah satu metode yang
dapat diaplikasikan adalah dengan cara BIO-PROSES, yaitu mengolah limbah
organik baik cair maupun organik secara biologis menjadi biogas dan produk
alternatif lainnya seperti sumber etanol dan methanol. Dengan metode ini,
pengolahan limbah tidak hanya bersifat “penanganan” namun juga memiliki nilai
guna/manfaat.
Teknologi
pengolahan limbah baik cair maupun padat merupakan kunci dalam memelihara
kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan limbah cair dan
limbah padat baik domestik maupun industri yang dibangun harus dapat
dioperasikan dan dipelihara masyarakat setempat. Jadi teknologi yang dipilih
harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan biogas?
2. Apa sajakah kandungan dari biogas?
3. Bagaimanakah proses pembuatan biogas limbah tahu dan eceng
gondok?
4. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan biogas?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian biogas.
2. Mengetahui kandungan biogas.
3. Mengetahui proses pembuatan biogas limbah tahu dan eceng
gondok.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Biogas
Biogas
merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang
biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah
metana dan karbon dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.
B.
Kandungan Biogas
Komposisi
biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas
landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem
pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan 55-75%CH4.
Komposisi biogas
Komponen
|
%
|
Metana (CH4)
|
55-75
|
Karbon dioksida (CO2)
|
25-45
|
Nitrogen (N2)
|
0-0.3
|
Hidrogen (H2)
|
1-5
|
Hidrogen sulfida (H2S)
|
0-3
|
Oksigen (O2)
|
0.1-0.5
|
Nilai
kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan
setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan
sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah,
LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
Jika
biogas dibersihkan dari pengotor secara baik, ia akan memiliki karakteristik
yang sama dengan gas alam. Jika hal ini dapat dicapai, produsen biogas dapat
menjualnya langsung ke jaringan distribusi gas. Akan tetapi gas tersebut harus
sangat bersih untuk mencapai kualitas pipeline. Air (H2O), hidrogen sulfida
(H2S) dan partikulat harus dihilangkan jika terkandung dalam jumlah besar di
gas tersebut. Karbon dioksida jarang harus ikut dihilangkan, tetapi ia juga
harus dipisahkan untuk mencapai gas kualitas pipeline. Jika biogas harus
digunakan tanpa pembersihan yang ektensif, biasanya gas ini dicampur dengan gas
alam untuk meningkatkan pembakaran. Biogas yang telah dibersihkan untuk
mencapai kualitas pipeline dinamakan gas alam terbaharui.
C. Biogas
Limbah Tahu
Tahu
adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap hari oleh
orang Indonesia. Proses produksi tahu menhasilkan 2 jenis limbah, limbah padat
dan limbah cairan. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak, sedangkan limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair
pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses
penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif seperti polusi
air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan
menurunkan estetika lingkungan sekitar.
Banyak
pabrik tahu skala rumah tangga di Indonesia tidak memiliki proses pengolahan
limbah cair. Ketidakinginan pemilik pabrik tahu untuk mengolah limbah cairnya
disebabkan karena kompleks dan tidak efisiennya proses pengolahan limbah,
ditambah lagi menghasilkan nilai tambah. Padahal, limbah cair pabrik tahu
memiliki kandungan senyawa organik tinggi yang memiliki potensi untuk menghasilkan
biogas melalui proses an-aerobik. Pada umumnya, biogas mengandung 50-80%
metana, CO2, H2S dan sedikit air, yang bisa dijadikan sebagai pengganti minyak
tanah atau LPG. Dengan mengkonversi limbah cair pabrik tahu menjadi biogas,
pemilik pabrik tahu tidak hanya berkontribusi dalam menjaga lingkungan tetapi
juga meningkatkan pendapatannya dengan mengurangi konsumsi bahan bakar pada
proses pembuatan tahu.
Pengolahan Limbah Tahu Menjadi
Biogas
Biasanya
biogas dibuat dari limbah peternakan yaitu kotoran hewan ternak maupun sisa
makanan ternak, namun pada prinsipnya biogas dapat juga dibuat dari limbah
cair. Biogas sebenarnya adalah gas metana (CH4). Gas metana bersifat tidak
berbau, tidak berwarna dan sangat mudah terbakar. Pada umumnya di alam tidak berbentuk
sebagai gas murni namun campuran gas lain yaitu metana sebesar 65%,
karbondioksida 30%, hidrogen disulfida sebanyak 1% dan gas-gas lain dalam
jumlah yang sangat kecil. Biogas sebanyak 1000 ft3 (28,32 m3) mempunyai nilai
pembakaran yang sama dengan 6,4 galon (1 US gallon = 3,785 liter) butana atau
5,2 gallon gasolin (bensin) atau 4,6 gallon minyak diesel.
Proses pembuatan biogas dari limbah
industri Tahu
1. Siapkan bahan berua limbah cair dari industripembuatan tahu
sebanyak 200 liter, dan masukan dalam bak penampungan, tunggu hingga dingin
2. Masukan bahantersebut ke dalam bak yang menghubungkan dengan
lubang digetser hingga penuh.
3. Diamkan selama 30-40 hari agar terbentuk gas yang
diinginkan.
4. Diamkan selama 30-40 hari, gas akan terbentuk, untuk
mendeteksi adanya gas, bukan karena yang menghubungkan gas dengan kompor, lalu
nyalakan. Jika menyala berarti sudahterbentuk biogas sehingga sudah dapat
dimanfaatkan sesuai kebutuhan
5. Supaya produk gas dapat digunakan setiap hari tambahkan 10kg
limbah setiap hari.
D. Biogas Ramah Lingkungan dari Eceng Gondok
Eceng
gondok, tanaman yang selama ini dikenal sebagai tanaman yang merugikan dan
merusak habitat air, ternyata memberi manfaat bagi masyarakat. Bagi warga
tersebut, eceng gondok sangat tepat menjadi alternatif potensi biogas. Gulma
yang hidup mengapung di air dan tidak mempunyai batang, selain daun dan akar
yang menempel pada dasar sungai, kolam dan perairan dangkal mampu tumbuh dengan
sangat cepat, terutama pada perairan yang mengandung banyak nutrien seperti
nitrogen, fosfat dan potasium, sehingga sangat berpotensi menjadi bahan baku
biogas.
Biogas
ini lebih hemat ketimbang elpiji karena pembuatannya tak memerlukan biaya. Api
yang dihasilkan dari biogas eceng gondok sama besarnya dengan elpiji dan bisa
digunakan untuk keperluan memasak.
Proses Pembuatan
1) Larutkan potongan eceng gondok dalam air (1:1)
2) Tambah feses sapi untuk mempercepat fermentasi
3) Digester dari penampung air volume 1 kubik untuk menampung
larutan enceng gondok agar menjadi Gas
4) Gas dari Digester ditampung di Penampung Gas Plastik
5) Gas dari Penampung Gas Plastik disalurkan melalui Regulator
untuk mengontrol tekanan gas
6) Biogas Enceng Gondok siap dipakai untuk memasak
E. Kelebihan
dan Kekurangan
Selain bermanfaat sebagai pengganti bahan bakar, ada sejumlah kelebihan yang dapat
diperoleh dari biogas terhadap lingkungan, antara lain:
1. Masyarakat tak perlu menebang pohon
untuk dijadikan kayu bakar.
2. Proses memasak jadi lebih bersih,
dan sehat karena tidak mengeluarkan asap.
3. Kandang hewan menjadi semakin bersih
karena limbah kotoran kandang langsung dapat diolah.
4. Sisa limbah yang dikeluarkan dari
biodigester dapat dijadikan pupuk sehingga tidak mencemari lingkungan.
5. Dapat berkontribusi menurunkan emisi
gas rumah kaca melalui pengurangan pemakaian bahan bakar kayu dan bahan bakar
minyak.
6. Realatif lebih aman dari ancaman
bahaya kebakaran.
Adapun
kekurangannya adalah:
1. Memerlukan dana tinggi untuk
aplikasi dalam bentuk instalasi biogas.
2. Tenaga kerja tidak memiliki
kemampuan memadai terutama dalam proses produksi.
3. Belum dikenal masyarakat.
4. Tidak dapat dikemas dalam bentuk
cair dalam tabung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biogas
merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang
biodegradable dalam kondisi anaerobik.
Kelebihan
yang dapat diperoleh dari biogas terhadap lingkungan, antara lain:
1. Masyarakat tak perlu menebang pohon untuk dijadikan kayu
bakar.
2. Proses memasak jadi lebih bersih, dan sehat karena tidak
mengeluarkan asap.
3. Kandang hewan menjadi semakin bersih karena limbah kotoran
kandang langsung dapat diolah.
4. Sisa limbah yang dikeluarkan dari biodigester dapat
dijadikan pupuk sehingga tidak mencemari lingkungan.
5. Dapat berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca melalui
pengurangan pemakaian bahan bakar kayu dan bahan bakar minyak.
6. Realatif lebih aman dari ancaman bahaya kebakaran.
Adapun kekurangannya adalah:
1.
Memerlukan dana tinggi untuk
aplikasi dalam bentuk instalasi biogas.
2.
Tenaga kerja tidak memiliki
kemampuan memadai terutama dalam proses produksi.
3.
Belum dikenal masyarakat.
4.
Tidak dapat dikemas dalam bentuk
cair dalam tabung.
B. Saran
Kami
menyarankan kepada pembaca agar memanfaatkan bahan-bahan limbah organik menjadi
hal yang berguna, seperti biogas. Pembaca juga bisa memperdalam pengetahuan
dalam pemuatan biogas melalui makalah kami.
Sultan Casino: Free Slots and Casino Games - Shootercasino
BalasHapusOnline casino with free slots and casino kadangpintar games – No Download or Registration needed. Play authentic Slots, 인카지노 Blackjack, Roulette, 제왕 카지노 Video Poker and Live Casino